Wireless Roaming dengan WDS
Topologi
Ada lebih dari satu access point yang nantinya akan memancarkan wireless dengan SSID yang sama. Client bisa terkoneksi ke access point manapun, tergantung signal dari access point mana yang terdetct bagus di sisi client. Ketika client berpindah lokasi dan terputus dengan salah satu access point, client akan secara otomastis berpindah ke access point lain yang menjangkau client tersebut.
Static WDS
MikroTik memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS. Biasanya dengan pertimbangan kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih static WDS. Memang secara konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi tidak mudah berganti - ganti jika signal turun. Ketika koneksi antar repeter berpindah, koneksi biasanya akan putus kurang lebih dalam satu ping. Jika terlalu sering, maka akan muncul kesan koneksi seperti putus - putus. Maka dari itu, banyak yang memilih untuk mengimplementasikan static WDS. Artinya, kita tentukan ke access point mana repeater akan terkoneksi. Sehingga walaupun signal turun, koneksi tidak akan berpindah - pindah. Sebagai contoh, kita akan coba bangun implementasi static WDS dengan detail topologi seperti berikut. selenkapnya
No comments:
Post a Comment